Nama
: Siti Istiqomah
Kelas/NPM :
4ID04/36410594
Matkul
Softskill : Kewirausahaan
A.
Pengertian
Kewirausahaan
Sebelum menjelaskan pengertian dari kewirausahaan disini
penuli akan mejelaskan pengertian terlebih dahulu dari Wiraswasta adalah bidang
usaha yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu sesuai dengan
keinginan dari diri sendiri dan bidang yang di geluti. Wiraswastawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan yaitu
berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil resiko ,menetapkan tujuan atas
pertimbangan sendiri, memiliki semangat bersaing yang kuat ,berorientasi kerja
keras, kreatif inovatif, motivasi berprestasi. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan
sebagai “orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam
berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan
operasinya, serta memasarkannya.
-
Unsur-unsur
penting dalam wiraswasta :
a.Pengetahuan
b.Keterampilan
c.Sikap mental
d.Kewaspadaan
a.Pengetahuan
b.Keterampilan
c.Sikap mental
d.Kewaspadaan
Kewirausahaan
(Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis: Perantara Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha
dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Wirausahawan
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan suatu
produk atau bisnis baru perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber
daya (keuangan, bahan baku, tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya
untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. Ciri-ciri atau jenis perilaku
seorang wirausahawan antara lain :
(1)
mampu mengidentifikasi peluang usaha baru, artinya mampu melihat peluang usaha
yang ada dan mengembangkan dengan baik sehingga menjadi usaha yang sangat bagus
untuk proses kedepannya.
(2)
memiliki rasa percaya diri dan selalu bersikap positif, mengembangkan usaha
apalagi usaha milik sendiri harus memilki modal yang sangat mendasar yaitu
percaya diri. Bersikap positif adalah modal untuk terus yakin bahwa kemampuan
kita dapat mengubah mengubah usaha kita menajdi lebih baik.
(3)
bertingkah laku seorang pemimpin, Seorang pemimpin yang baik akan menjadi
panutan dan contoh bagi para karyawannya, oleh karena itu sifat ini sangat penting
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
(4)
memiliki inisiatif, kreatif, dan inovasi terbaru,
(5)
pekerja keras,
(6)
berpandangan luas dan memiliki visi misi yang baik,
(7)
berani mengambil resiko,
(8)
mampu menerima saran dan kritik.
Kunci
penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas.
Karakteristik
Wirausahawan Menurut Mc Clelland
:
a.
Keinginan untuk berprestasi
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab
c.
Preferensi kepada resiko-resiko
menengah
d.
Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.
Rangsangan oleh umpan balik
f.
Aktivitas energik
g.
Orientasi ke masa depan
h.
Keterampilan dalam pengorganisasian
i.
Sikap terhadap uang
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
a.
Kemampuan inovatif
b.
Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.
Keinginan untuk berprestasi
d.
Kemampuan perencanaan realistis
e.
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.
Obyektivitas
g.
Tanggung jawab pribadi
h.
Kemampuan beradaptasi
i.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan
ekonomi menurut Mc Clelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach),
kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang
wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan
tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi
atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau
penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan
bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang
biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu
usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya.
Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan
untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor,
agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama
dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk
berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu
dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang
wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari
diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha
sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung
menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin
memimpin, bukannya dipimpin).
b. Sumber Daya
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat
memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari
posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi
kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah
sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi
kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan
bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti
latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat
pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat
ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan.
Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia :
1.
Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam
menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat
posisi yang kosong.
2.
Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon
sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah
untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana
seseorang akhirnya akan disewa.
3.
Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak
perusahaan kepada karyawannya.
4.
Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh
karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Pengertian Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa
dari semua individu-individu yang telah direkrut.
Tahap-Tahap
Proses Seleksi
•
Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
•
Wawancara Pendahuluan
•
Tes Kecerdasan (intelegence)
•
Tes Bakat (Aptitude)
•
Tes Kepribadian (Personality)
•
Rujukan Prestasi (Performance References)
•
Wawancara Dianostik
•
Pemeriksaan Kesehatan
•
Penilaian Pribadi
Dua
alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1.
Ujian (testing) sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan
untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.
Dibagi
menjadi empat kategori :
-
tes bakat (aptitude test), mengukur potensi individu untuk melaksanakan beberapa
tugas. Test bakat dibedakan dengan pengukuran kecerdasan umum sementara yang
lainnya mengukur kemampuan khusus, seperti mekanial.
-
tes pencapaian (achievement test), mengukur tingkat keterampilan atau pengetahuan
yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu dinamakan test pencapaian.
Keterampilan dan pengetahuan ini mungkin diperoleh melalui berbagai aktivitas
pelatihan atau pengalaman nyata.
-
tes minat vokasional (vocational interest test), berusaha mengukur minat
individu di dalam melaksanakan berbagai jenis aktivitas dan diatur dengan
asumsi bahwa orang-orang tertentu melaksanakan tugas dengan baik karena
aktivitas pekerjaan tersebut menarik bagi mereka. Tujuan dasar dari tipe test
ini adalah untuk membantu memilih individu-individu yang menemukan aspek
tertentu dari posisi yang lowong adalah menarik.
-
tes kepribadian (personality test), menguraikan dimensi kepribadian individu,
seperti kematangan emosional, subyektivitas, atau obyektivitas.
2.
Pusat Penilaian (assesment Center) suatu program, dan bukannya tempat, dimana
peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk
untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta
berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.
3.
Pelatihan (Training) adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia
yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif
dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.
Sumber: Ahman, Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit :
Grafindo Media Pratama, Bandung.
Soeryanto, Eddy. (2009).
Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo,
Jakarta.
http://ediharukaze.blogspot.com/2013/04/pengertian-kewirausahaan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar