Senin, 28 November 2011


Nama : Siti Istiqomah
Kelas : 2iD04
NPM : 36410594
Tugas : Ilmu Sosial Dasar

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
            Pertentangan sosial di dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan pertentangan sosial:

A.      Perbedaan  Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan dalan diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Individu satu berbeda dengan individu yang lainya. Berikut ini merupakan faktor perbedaan  tersebut:
a.    Faktor Bawaan
b.    Faktor Lingkungan Sosial
Kedua faktor diatas merupakan suatu contoh faktor yang dapat menimbulkan suatu perbedaan. Perbedaan disini dibedakan atas faktor bawaan yaitu suatu faktor yang memang timbul berdasarkan faktor perasaan ataupun bawaan seorang individu dalam menyelesaikan masalahnya. Faktor yang lainnya adalah faktor lingkungan sosial yang merupakan suatu faktor yang terjadi sangat dekat dengan lingkunagn sekitar kita. Sebagaimana kita tahu, lingkungan merupakan suatu tempat pendidikan yang paling dekat dengan diri setiap individu yang dapat menentukan baik tidaknya seorang individu di dalam lingkungan sosialnya.

B.       Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka merupakan dasar pribadi seseorang yang setiap orang memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Prasangka selalu ada pada mereka yang berfikirnya sederhana dan masyarakat yang tergolong cendekiawan, sarjana, dan pemimpin atau negarawan. Prasangka dan diskriminasi ini merupakan tindakan yang dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dalam kaitan dengan dasar kebutuhan pribadi, prasangka menunjukkan pada aspek sikap. Sedangkan untuk diskriminasi menunjukkan pada aspek-aspek tindakan.
Menurut Gordon Allproc (1958) ada 5 pendekatan dalam menentukan sebab terjadinya prasangka:
1.        Pendekatan Historis
Didasarkan atas teori Pertentangan Kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang imperior,   dimana mereka yang tergolong dalam kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah).
2.         Pendekatan Sosio Kultural dan Situasional
 Meliputi mobilitas sosial, konflik antar kelompok, stigma perkantoran dan sosialisasi.
3.         Pendekatan Kepribadian
Teori ini menekankan kepada faktor kepriadian sebagai penyebab prasangka (Teori Frustasi Agresi).
4.        Pendekatan Fenomenologis
Ditekankan bagaimana individu memandang/mempersepsikan lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5.        Pendekatan Naive
Menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu yang berprasangka.

CEthnosentrisme dan Stereotype
      Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.
Sedangkan stereotype merupakan suatu tanggapan dan anggapan yang bersifat jelek dan tantangan mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang/golongan lain yang bercorak negatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya subjektif.

D.  Konflik dalam Kelompok
      Konflik cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian. Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang, anggota kelompok. Konflik dapat mengakibatkan kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok.
Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik:
1. Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
a.  Cara-cara pemecahan konflik
1.    Elimination
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, diungkapkan     dengan "kami mengalah", "kami keluar", "kami membentuk kelompok sendiri".
2.    Subjugation/Domination
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.
3.    Majority Rule
Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.    Minority Consent
Yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
5.    Compromise
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6.    Integration
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

E.   Integrasi Masyarakat dan Nasional
       Integrasi Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi masyarakat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupakan tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya
a.  Bentuk Integrasi sosial 

Asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli. 
Alkulturasi , yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
b.    Faktor-Faktor terjadinya masalah sosial
1.      Faktor Internal :
Faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari suatu perasaan yang dialami oleh seorang individu itu sendiri.
·         Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
·         Tuntutan kebutuhan
·         Jiwa dan semangat gotong royong
2.        Faktor External 
Faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari suatu masalah yang dialami oleh seorang individu itu sendiri di dalam lingkungan sosialnya.
·         Tuntutan perkembangan zaman
·         Persamaan kebudayaan
·         Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
·         Persaman visi, misi, dan tujuan
·         Sikap toleransi
·         Adanya kosensus nilai
·         adanya tantangan dari luar
c.         Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
1.    Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2.     Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
Integrasi Nasional perlu adanya suatu jiwa, suatu azas spiritual, suatu solidaritas yang besar yang terbentuk dari perasaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan yang telah dibuat dan bersedia dibuat lagi pada masa depan.
Sumber : WWW. Wikiepedia.com.

http://jalannyauzanks.blogspot.com/2011/06/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html

Selasa, 27 September 2011

Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar


Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Nama : Siti Istiqomah
Kelas/NPM : 2ID04/ 36410594
Tugas : Ilmu Sosial Dasar

1.1 Pengertian
Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar merupakan sekelompok ilmu sosial yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kepekaan mahasisiwa/i yang  berkenaan dengan lingkungan Alamiah, lingkungan sosial dan lingkungan budaya. Karena Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :
1. Kemampuan Akademik
2. Kemampuan Profesi
3. Kemampuan Pribadi
Ilmu sosial dasar didalam perguruan tinggi merupakan salah satu mata kuliah softskill yang merupakan mata kuliah yang wajib diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mata kuliah ini menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian para mahasiswa/i, berbeda dengan mata kuliah bantu adalah yang bertujuan untuk menopang keahlian dalam disiplin ilmunya dan mencangkup keahlianya.
Sedangkan secara umum Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi,psikologi sosial. Kelompok ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kepekaan mahasisiwa berkenaan dengan lingkungan Alamiah, lingkungan sosial dan lingkungan budaya.

1.2 Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum yang menelaah masalah-masalah umum yang sebagian terjadi didalam masyarakat. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan dalam pembinaan mahasiswa agar :
a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya untuk mencari solusi dari masalah tersebut.
c. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
e. Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian masyarakat agar memperoleh wawasan pemikiran mereka dapat lebih luas.
Intinya,dalam mempelajari  ilmu sosial dasar dapat seorang individu baik umum bisa menjadikan ilmu ini dapat diterapkan dikehidupan masyarakat, berbanngsa dan bertanah air untuk memperkuat jiwa nasionalis bangsa.
1.3  Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan-bahan dan pembahasan dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

Berdasarkan bahan kajian disebut diatas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan didalam kehidupan nyata di masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya : 

1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga, dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7. Masalah pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu teknologi untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Referensi:
 Harwatiyoko dan Neltje F. Kaltuuk. MKDU ILMU SOSIAL DASAR. Jakarta. 1996

Selasa, 24 Mei 2011

Puisi Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional

Engkau  mempunyai kondisi yang dinamis
Tangguh, Ulet, Mampu, dan Kuat
Engkau tahan dalam menghadapi berbagai
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
Gangguan dalam berbagai bentuk
Yang akan membahayakan
Integritas, Identitas, dan Kelangsungan hidup perjuangan

Engkau sikat segala bentuk ancaman
Baik yang datang dari luar maupun dari dalam
Engkau injak hambatan yang tidak akan melemahkanmu
Engkau yang mempunyai sifat
 Mandiri, Dinamis, dan Berwibawa
Engkau Mandiri percaya pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri

Tidak mudah menyerah!
Engkau Dinamis, Tetap!
Selalu ber-Istiqomah
Engkau berwibawa, berkharisma, dan disegani
Ketahanan Nasional Indonesiaku
Janganlah Kau kendur diiris zaman
Tetaplah tegak bagai tiang penegak Sang Sakha Merah Putih

Tulisan Ekonomi


FUNGSI PRODUKSI COOB DOUGLAS


Proses Produksi adalah suatu alur atau cara pemprosesan dalam suatu industri yang bergerak dibidang produksi. Pada proses produksi dimungkinkan akan adanya berbagai perbandingan faktor dan teknik produksi. Dimana ada beberapa teknik produksi yang berbeda pada suatu industri, maka dimungkinkan elastisitas produksi Partial dan Skala akan berbeda nyata diantara teknik produksi tersebut. Jika hal itu benar, maka tidak seyogyanya pada wilyah yang demikian hubungan input dan output hanya diduga dengan fungsi hubungan dengan input dan output tunggal. Selama ini ,pendekatan fungsi produksi tunggal banyak dipakai. Beberapa studi mendekati masalah ini dengan menduga fungsi hubungan input dan output tunggal untuk masing-masiang kategori teknik produksi, yang digolongkan atas dasar kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
            Pendekatan terakhir itu menimbulkan beberapa implikasi penting ialah elastisitas produksi partial dan skala usaha sub sample merupakan fungsi dari cara penggolongan sample, sehingga penggolongn terrsebut sangat kritis. Selanjutnya, Jika sample diambil secara acak maka tidak ada garansi semua teknik produksi akan mewakili dengan baik. Dan pendugaan fungsi tunggal bagi tiap golongan akan menghilangkan atau mengurangi manfaat derajat bebas dari jumlah pengamatan seluruhnya ( Ulveling dan Flecter,1970).
            Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kedua peneliti tersebut mengembangkan funsi Coob Douglas yang dimodifikasi sedemikian sehingga dapat mengestimasi suatu data pool . Semua observasi dan memberikan skala usaha yang bervariasi untuk proses produksi dengan teknik yang berbeda.
            Konsep Douglas dengan elastisitas bervariasi yang dikembangkan Ulveling dan Flecter .
Y = AX1 B1 . X2B2.X3B3
Lalu menyatakan elastisitas B dalam persamaan:
                        B1 = B1 ( I )
                        B2 = B2 ( I )
                        B3 = B3 ( I )
Variabel I  dihipotesakan mempengaruhi secara signifikan elastisitas produksi parsial B, dan dengan sendirinya skala usaha , karena skala usaha didefinisikan = ∑Bi
            Pemilihan atau pembentukan variabel ( I ) dapat mewakili perbedaan dalam ukuran  tingkat pengelolaan, capital atau tenaga kerja yang penting terukur. Biasanya dengan introduksi variabel tersebut funsi produksi sudah tidak lagi bersifat homogeneous.
            Prosedur pendugaan dalam model yang dikembangkan berupa fungsi Coob Douglas yang mempunyai elastisitas parsial variabel dengan introduksi faktor yang mempengaruhi, dapat mengakomodasi data yang mempunyai berbagai teknik produksi . Indeks capital secara sistematik dapat dipilih sebagi faktor yang mempengaruhi elastisitas parsial dari setiap faktor produksi. Sehingga skala usaha setiap teknik produksi dapat diduga, Pendekatan fungsi tunggal hanya dapat mengestimasi elastistas teknik produksi dengan intensitas capital rata-rata.

              : www.Google.com

Tulisan Ekonomi


Nama : Siti Istiqomah
Kelas/ NPM : 1Id03/36410594

BEP / Break Even Point
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit atau suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Rumus Analisis Break Even :
BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit)
Keterangan
- Fixed cost : Biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang            diproduksi.
- Variable cost : Biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada benyak sedikit jumlah barang yng diproduksi.
Contoh :
Suatu perusahaan konveksi kaos bola murah yang harga satu buah kaos bola adalah Rp. 20.000 dengan biaya variabel sebesar Rp. 5.000 per kaos bola dan biaya tatap sebesar Rp. 15.000.000
BEP = 15.000.000 / (20.000 - 5.000)
BEP = 10.000
Jadi diperlukan memproduksi 10.000 kaos bola untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan alias profit nol.



BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP  adalah:
1.   Alat perencanaan untuk hasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah.
 Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini seperti yang telah dijelaskan diatas.
Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk sehingga jadi sangat sulit dengan menambahkan satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.

Analisis BEP bertujuan menemukan satu titik baik dalam unit maupun rupiah yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui titik tersebut, berarti dalam padanya belum diperoleh keuntungan atau dengan kata lain tidak untung tidak rugi. Sehingga dikala penjualan  lewat atau  melebihi BEP maka mulailah keuntungan diperoleh. Sasaran analisis BEP tidak lain mengetahui pada tingkat volume berapa titik impas berada. Dalam kondisi lain, analisis BEP pun digunakan untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai total biaya terendah untuk suatu volume harapan. Sedangkan dalam pemilihan lokasi, analisis BEP dipakai untuk menentukan lokasi berbiaya total terendah, yang berarti total pendapatan tertinggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan.
 Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan atau untuk beberapa produk sekaligus. Mayoritas perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari satu produk menggunakan fasilitas yang sama. Seperti Factory Outlet di dalamnya tidak hanya sekedar menjual BAJU tetapi menjual segala perlengkapan badan yang dibutuhkan.. Disadari maupun tidak sekarang adalah diketahui bahwa menghitung BEP lebih dari satu produk sedikit sukar. Kesukaran muncul karena kekaburan biaya tetap untuk masing-masing produk. Namun kesukaran demikian telah terpecahkan melalui perhitungan bukan untuk per jenis produk melainkan semua produk yang terlibat menggunakan kontribusi penjualan setiap produk.


Sumber : WWW.Google.com.
             WWW. Wikiepedia.com