Nama : Siti Istiqomah
Kelas/NPM : 3ID04/ 36410594
Tugas : Pengetahuan Lingkungan
Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan
sumber daya alam yang melimpah. Banyak sumber daya yang ada di Indonesia yang
dapat dijadikan objek dan sumber rejeki bagi setiap rakyat Indonesia. Salah
satu sumber daya yang melimpah yang ada di Indonesia adalah dari sector
pertambangan yang melimpah ruah tersebar dari sabang sampai merauke. Potensi
ini yang memberikan rakyat Indonesia dapat mengexplore segala hasil bumi yang
ada di tanah air ini. Salah satunya hasil tambang yang sangat berharga adalah
emas. Suatu hasil penelitian yang dilakukan berada di Dusun Sangon, Kelurahan
Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kualitas
lingkungan Dusun Sangon tersebut akibat penggunaan merkuri (Hg) pada proses
penambangan emas rakyat di wilayah tersebut.
Pengolahan Bijih emas di Dusun Sangon dengan teknik
amalgamasi umumnya di lakukan di halaman rumah dan di pinggir sungai, yang
berdekatan dengan lokasi tambang dengan memakai gelondong (Mesin Tromol). Satu
lokasi pengolahan bijih menggunakan 1–6 gelondong dan setiap gelondong dapat
mengolah 12-25 kg bijih dalam sehari. Bijih dimasukkan ke dalam gelondong
ditambahkan air dan merkuri kemudian diputar selama 4-8 jam dengan menggunakan
tenaga mesin generator (mesin diesel). Setelah proses amalgamasi selesai,
amalgam dipisahkan dari tailingnya dengan cara diperas dengan kain parasut dan
tailingnya dialirkan ke tanah dan ke sungai sehingga terjadi kontaminasi
terhadap lingkungan. Penambangan emas rakyat yang menggunakan merkuri pada
proses pengolahan emas tentunya berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan
khususnya pencemaran tanah, air permukaan (sungai) dan air bawah tanah.
Berdasarkan
hal diatas banyak sekali dampak yang terjadi akibat dari penambangan yang
dilakukan oleh warga Yogyakarta ini. Mengingat penambangan emas yang mereka
lakukan masih tergolong sangat sederhana, belum lagi resiko yang ditimbulkan
dari bahaya penambangan tersebut. Bukan hanya penyakit kulit atau dampak
penyakit lain yang ditimbulkan akibat dari penggunaan merkuri sebagai campuran
dalam memisahkan proses penambangan emas dengan bahan yang tidak terpakai.
Dampak lingkungan akibat penambangan ini pasti akan terjadi karena merkuri
merupakan cairan kimia yang sangat berbahaya terhadap lingkungan. Sebagai
contoh jika limbah air sisa penambangan tersebut dialiri ke sungai, seluruh
biota laut akan mati akibat tercemarnya air sungai itu. Tidak hanya itu, air
merupakan sumber kebutuhan manusia air yang tercemar secara tidak langsung akan
mengalir ke segala arah sehingga dampak pencemarannya akan semakin luas.
Sebagian warga
Indonesia masih belum mendapatkan fasilitas air bersih yang layak sehingga
apabila pencemaran ini semakin meluas dapat dipastikan bahwa penyakit-penyakit
lain pun akan timbul bukan hanya penyakit-penyakit yang telah dijelaskan oleh kelompok
5 akan tetapi penyakit-penyakit lain yang mungkin akan timbul baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, sebagai manusia dan warga Negara
yang baik seharusnya kita dapat memanfaatkan segala kelebihan dan kelimpahan
sumber daya yang dimiliki khususnya emas. Selain pengembangannya yang bijak,
alangkah baiknya kita dapat memberikan dan memperhatikan dampak-dampak lain
akibat proses penambangan yang dilakukan sehingga dampak-dampak dari masalah
penambangan dapat diminimalisir dan diolah dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar