Jumat, 13 Desember 2013

Menghitung Resiko Menjalankan Usaha



Nama                 : Siti Istiqomah
Kelas/NPM       : 4ID04/36410594
Matkul Softskill : Kewirausahaan

Secara Singkat dan sederhana, risiko usaha dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya penyimpangan hasil usaha dari yang diharapkan, atau kemungkinan terjadinya kerugian usaha. Di dalam prakteknya risiko tersebut tidak dapat dihilangkan, pelaku usaha hanya bisa menghindari, menghadapi, memindahkan atau mengurangi risiko tersebut. Menghindari berarti tidak melakukan usaha tersebut. Menghadapi berarti bersedia menanggung kerugian yang mungkin akan terjadi atau dialami. Memindahkan berarti meminta pihak lain (asuransi misalnya) untuk menanggung risiko yang akan terjedi, dan mengurangi risiko berarti pelaku usaha melakukan berbagai hal untuk mengurangi/memperkecil risiko kerugian yang akan terjadi.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, setiap usaha memiliki risiko, mulai dari saat persiapan hingga usaha tersebut dudah berjalan. Pada saat persiapan, banyak risiko sudah menanti, seperti :
a. Risiko karena salah memilih jenis usaha yang akan dijalankan
b. Risiko karena salah memilih lokasi usaha
c. Risiko karena salah membuat anggaran
d. Risiko karena salah memilih rekanan
e. Risiko karena salah memilih waktu pembukaan usaha
f. Dan masih banyak lagi
Bila risiko-risko saat persiapan tersebut terjadi, maka berbagai kerugian sudah menanti, seperti sepinya pengunjung, membengkaknya biaya, konflik dengan rekan kerja, dan sebagainya.
Disamping itu, banyak risiko juga sudah menanti saat usaha mulai berjalan, di bagian produksi beberapa risiko yang bisa terjadi adalah :
a. Risiko langkanya bahan baku
b. Risiko kenaikan harga bahan baku
c. Risko salah dan keterlambatan kedatangan pesanan bahan baku
d. Risiko kerusakan mesin
e. Risiko listrik atau telepon mati
f. Risiko kesalahan proses produksi, dll
Berbagai macam risiko dibagian produksi tersebut dapat mengakibatkan biaya produksi menjadi naik, sehingga mengurangi daya saing produk. Dampak merugikan lainnya adalah keterlambatan atau terganggunya proses produksi, sehingga mengecewakan konsumen, dan seterusnya.
Tidak hanya dibagian produksi, setelah usaha berjalan, bagian pemasaran juga dihadapkan dengan berbagai macam risiko, seperti :
a. Risiko dari adanya persaingan
b. Risiko nanik turunnya daya beli masyarakat
c. Risiko berubahnya selera konsumen (tren yang berubah)
d. Risiko kenaikan nilai tukar
e. Risiko karena menjual secara kredit, dll
Berbagai macam risiko pemasaran tersebut dapat menimbulkan kerugian usaha yang diakibatkan dari tidaklancarnyaa, macetnya cicilan penjualan kredit yang diberikan, pembajakan produk, menurunnya permintaan konsumen karena menurunnya daya beli, usang atau kedaluwarsanya model produk yang dipasarkan, dan setrusnya.
Dalam prakteknya, setelah usaha berjalan, tidak hanya bagian produksi dan bagian pemasaran saja yang memiliki risiko, hampir setiap bagian dihadapkan pada berbagai macam risiko, bagian SDM juga memiliki risiko, seperti tidak hadirnya karyawan, berpindahnya karyawan kunci ke perusahaan pesaing, demo yang dilakukan karyawan, sakitnya karyawan, dan sejenisnya. Secara umum risiko tersebut akan mengakibatkan terganggunya proses produksi, proses pemasaran, dan proses dalam sebuah usaha lainnya. Demikian pula bagian keuangan, juga harus memperhatikan risiko adanya tindakan kecurangan, kekurangan modal, kesalahan pencatatan, dll. Berbagai risiko di bagian keuangan ini akan berdampak pada berkurangnya keuntungan, tidak sehatnya usaha, hingga terganggunya bagian lain.
Secara umum, risiko yang telah dijelaskan tersebut sebagian besar berasal dari dalam usaha itu sendiri (kecuali beberapa risiko seperti kurs, turunnya daya beli konsumen, dll). Namun demikian, masih ada beberapa risiko dari luar perusahaan yang patut diwaspadai, seperti :
• Risiko karena perubahan peraturan pemerintah, seperti penataan jalur hijau, berkaitan dengan pajak usaha, maupun ijin-ijin usaha lainnya
• Riiko adanya bencana alam, yang seringkali tidak terduga
• Risiko perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga tekologi yang ada menjadi cepat usang atau tertinggal
• Reaksi masyarakat yang bisa muncul tiba-tiba, hanya karena sebuah isu
Dengan semua penjelasan tersebut di atas akhirnya dapat dipahami, bahwa setiap usaha memang tidak dapat terlepas dari adanya risiko usaha, dan sekalai lagi yang dapat dilakukan hanya mengelola sebaik mungkin risiko tersebut, sehingga dampak kerugiannya dapat ditekan.
Selanjutnya, bagaimana cara mengelola risiko-risko tersebut ? Secara ringkas, inilah lima langkah dasar untuk mengelola risko tersebut :
1. Identifikasi (buat daftar ) setiap risiko yang bisa terjadi
2. Lakukan analisis dan rangking atau urutkan sesuai dengan besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulkannya
3. Tentukan upaya-upaya untuk mengatasinya, sesuai dengan urutan yang ada
4. Lakukan upaya tersebut, sesuai pilihan skenario yang telah dibuat
5. Lakukan evaluasi
Untuk mendapat penjelasan lengkap dari langkah-langkah tersebut, penulis akan membahasnya pada tulisan ini berikkutnya.
Pendapat penulis: Segala hal atau sesuatu yang dilakukan pasti memiliki resiko, baik resiko yang besar maupun yang kecil. Resiko adalah suatu kendala yang seharusnya diminimalisir bahkan seharusnya dihilangkan. Resiko ini membuat suatu usaha menjadi tertantang dan membangkitkan semangat untuk terus memperkecil resiko. Segala usaha memang mengandung resiko, akan tetapi resiko menjadikan suatu hal tersebut berharga dan bermakna untuk dijalankan.
Sumber: http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/arisbudi/2013/04/02/mengelola-risiko-usaha-bagian-1/





Waralaba atau Franchising dan Pemasaran Langsung



Nama                 : Siti Istiqomah
Kelas/NPM       : 4ID04/36410594
Matkul Softskill : Kewirausahaan

A.      Sejarah Warabala
Warabala diperkenalkan pertama kali tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis warabala ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewarabala lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca-Cola, namun menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca- cola melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer. Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji.
Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua.
Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.

B.       Pengertian
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Jenis - jenis nya :
a. Waralaba dalam negeri
b. Waralaba luar negeri
Pemasaran langsung adalah aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan
Teknik alternatif pemasaran langsung :
a. Periklanan terklasifikasi
b. Periklanan display
c. Kiriman pos langsung
d. Katalog penjualan
e. Pemasaran tanggapan langsung media
Pemasaran langsung  adalah kegiatan yang total di mana penjualan mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon,pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan. Teknik alternatifnya :
-         Periklanan terklasifikasi (classified advertising)
-         Periklanan display (display ads)
-         Kiriman pos langsung (direct mail)
-         Katalog penjualan (catalog sales)
-         Pemasaran tanggapan langsung media (media directy renponse
          marketing)
a.      Pemilikan tunggal (firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan: kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian: kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
b.      Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan: formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian: terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
c.      Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan: kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian: kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
d.      perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Keuntungan: diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian: hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya.
-     Liquidasi
-     Reorganisasi
-     Rescheduling
Pendapat penulis: Segala jenis waralaba yang sangat diminati saat ini memberikan keuntungan yang maksimal dan cepat kembali modal memberikan rasa kepuasan tersendiri sebagai pendiri ataupun pencetus. Banyaknya waralaba yang ada memberikan keuntungan yang jauh lebih banyak. Mengingat berdirinya waralaba ini sangatlah mudah dan dengan proses yang gampang. Hanya dengan bermodal sebuah gerobak dan lapak yang tidak terlalu besar kita sudah dapat mendirikan suatu waralaba dengan merk tertentu. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah kemudahan yang didapat bisa saja jadi kesulitan yang akan dihadapi. Kemudahan yang didapat dari kemudahan mendirikannya bisa saja membuat suatu waralaba jadi cepat ditinggalkan oleh konsumennya. Karena bisnis ini sangat cepat dan dinamis pada perubahan yang akan membuat konsumen dengan cepat juga berubah dan pindah selera.






Pengertian Kewiraswastaan serta Karakterististinya



Nama                 : Siti Istiqomah
Kelas/NPM       : 4ID04/36410594
Matkul Softskill : Kewirausahaan

Pengertian Kewiraswastaan,Wiraswasta,Wiraswastawan
Wiraswasta adalah bidang usaha yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu sesuai dengan keinginan dari diri sendiri dan bidang yang di geluti.  Wiraswastawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan yaitu berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil resiko ,menetapkan tujuan atas pertimbangan sendiri, memiliki semangat bersaing yang kuat ,berorientasi kerja keras, kreatif inovatif, motivasi berprestasi. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai “orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
-            Unsur-unsur penting dalam wiraswasta  :
a.Pengetahuan
b.Keterampilan
c.Sikap mental
d.Kewaspadaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis: Perantara  Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan suatu produk atau bisnis baru perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber daya (keuangan, bahan baku, tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. Ciri-ciri atau jenis perilaku seorang wirausahawan antara lain :
(1) mampu mengidentifikasi peluang usaha baru,
(2) memiliki rasa percaya diri dan selalu bersikap positif,
(3) bertingkah laku seorang pemimpin,
(4) memiliki inisiatif, kreatif, dan inovasi terbaru,
(5) pekerja keras,
(6) berpandangan luas dan memiliki visi misi yang baik,
(7) berani mengambil resiko,
(8) mampu menerima saran dan kritik.
Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Karakteristik Wirausahawan Menurut Mc Clelland :
a.     Keinginan untuk berprestasi
b.     Keinginan untuk bertanggung jawab
c.     Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.     Rangsangan oleh umpan balik
f.     Aktivitas energik
g.    Orientasi ke masa depan
h.    Keterampilan dalam pengorganisasian
i.     Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
a.       Kemampuan inovatif
b.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c.       Keinginan untuk berprestasi
d.      Kemampuan perencanaan realistis
e.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.       Obyektivitas
g.      Tanggung jawab pribadi
h.      Kemampuan beradaptasi
i.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Contoh kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
Contoh kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Contoh kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).
Sumber: Ahman, Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama, Bandung.
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta.
http://ediharukaze.blogspot.com/2013/04/pengertian-kewirausahaan-dan.html